Jumat, 16 Desember 2016

Tugas ke 4 pengantar bisnis


Tugas ke 4 Pengantar Bisnis
 



Nama : Dhiya Sekarini

Kelas  : 1EB13

NPM   : 21216948

 

Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi

UNIVERSITAS GUNADARMA

Depok

2016

 

Kata Pengantar

 

Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatnya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya. Blog ini dibuat untuk memenuhi tugas ke 3 mata kuliah Pengantar Bisnis. Blog ini akan membahas tentang organisasi.

 

Ucapan terima kasih pun tidak lupa saya ucapkan kepada Dosen Pengantar bisnis yang sudah memberikan tugas. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin masih banyak kekurangan dalam blog ini, Oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca maupun dosen yang menilai tugas saya demi kesempurnaan blog ini. Akhir kata, kiranya blog ini dapat berguna dan bisa menjadi pedoman bagi mahasiswa untuk dapat mempelajari serta memahami organisasi. Sekian dan terima kasih.
                                                                                           
                                                                                                                             Depok, 16 Deseber 2016







                                                                                                                                              Penyusun

Daftar Isi

 

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULIAN

1.1              Latar Belakang

1.2              Rumusan Masalah

1.3              Tujuan

BAB II MANAJEMEN KANTOR DAN INFORMASI

2.1              Definisi tata kerja, prosedur kerja dan pedoman kerja

2.2              Cara menyusun buku pedoman kerja

2.3              Manfaat di tetapkannya tata kerja, prosedur kerja, dan buku pedoman kerja

            BAB III KUALIFIKASI DAN KEBUTUHAN SEKRETARIS DALAM BISNIS

3.1              Pentingnya sekretaris dalam bisnis

3.2              Kualifikasi sekretaris

BAB III PENUTUP

3.1              Analisis

DAFTAR PUSTAKA

 

BAB I Pendahuluan

 

a.    Latar Belakang
 
            Setiap bentuk organisasi apapun namanya suatu mempunyai tujuan yang dalam hal ini kita sebutkan tujuan pokok atau tujuan utama. kegiatan ini yang dilakukan untuk mencapai tujuan pokok disebut kegiatan pokok atau kegiatann utama. masalahnya bagaimana mempertautkan semua jenis kegiatan tersebut agar dapat mendukung tercapainnya tugas pokok. disinilah peranan administrasi yang aktivitasnnya dilaksanakan dengan bantuan berbagai macam pekerjaan kantor atau aktivitas kantor.

      Dalam penyelenggaraan kegiatan-kegiatan kantor perlu adanya peranan pekerjaan kantor agar dapat melancarkan perkembangan Organisasi Kegiatan Kantor sebagai suatu keseluruhan karena fungsinya sebagai pusat ingatan. Pusat kegiatan dan pengembangan pekerjaan kantor yang semakin luas dan rumit serta dapat menentukan azas yang paling tepat agar tercapai efektifitas dan efisiensi pekerjaan perkantoran guna meliputi perencanaan sampai penguasaan dalam menyelesaikan kegiatan kantor yang sangat memerlukan bagian kegiatan operatif kantor agar dapat lebih berdaya guna.
Sering kita mendengar hal yang tak sedap dikehidupan sehari-hari mengenai sekretaris , masih banyak yang mengira sekretaris harus berpakaian ketat dengan rok pendek , ber make-up tebal , harus mempunyai badan yang bagus. Pikiran seperti itu harus di hilangkan karena tidak semua sekretaris harus memakai pakaian yang ketat dan rok pendek tetapi mereka di tuntut untuk berpakaian sopan dan menarik jadi tidak harus dengan baju ketat dan rok pendek , sekeretaris juga di tuntut untuk sigap dalam segala hal ,  baik terhadap atasan , bahawan , pimpinan , rekan kerja satu tim , atau rekan mitra bisnis. Sekretaris juga mempunyai kualifikasi seperti harus di tuntut berpakaian menarik , smart , cekatan , loyalitas dan bisa menjaga hubungan baik dengan mitra bisnis kantor mereka bekerja. Maka , dari itu saya ingin menjelaskan arti dan fungsi tentang sekretaris.

 

b.    Rumusan Masalah

1.      Bagaimana cara menyusun pedoman kerja ?

2.      Apa manfaat tata kerja, prosedur kerja, dan buku pedoman kerja ?

3.      Apa peranan sekretaris dalam bisnis ?

4.      Apa itu kualifikasi sekertaris ?

 

c.    Tujuan

1.      Mahasiswa dapat memahami Kualifikasi dan kebutuhan sekretaris

2.      Definisi tata kerja, prosedur kerja dan dalam bisnis pedoman kerja

3.      Mengetahuin cara menyusun buku pedoman kerja

4.      Mengetahui manfaat ditetapkannya tata kerja, prosedur kerja dan buku pedoman kerja

 

BAB II Manajemen Kantor dan Informasi

 

a.    Definisi tata kerja, prosedur kerja, dan buku pedoman kerja

 

Tata kerja                  : adalah suatu cara yang ditempuh untuk mengatur sebuah pekerjaan agar   

                                      terlaksanadengan baik dan efisien
Prosedur kerja          : tahapan dalam tata kerja tentang bagaimana mengelola sebuah pekerjaan,

                                      yang mengandung pengertian tentang apa, untuk apa, dan bagaiman  

                                      pekerjaan harus diselesaikan

Pedoman kerja          : adalah satu kesatuan antara tata kerja dan prosedur kerja sehingga

                                      membentuk suatu pola yang dapat dengan tepat menyelesaikan sebuah

                                      pekerjaan

 

b.    Cara menyusun buku pedoman kerja

 

Rencana kerja atau pedoman kerja adalah serangkaian tujuan dan proses yang bisa membantu tim dan/atau seseorang mencapai tujuan tersebut. Dengan membaca rencana kerja, Anda bisa memahami skala sebuah proyek dengan lebih baik. Ketika digunakan di dunia kerja maupun akademik, rencana kerja membantu Anda mengerjakan proyek dengan teratur. Melalui rencana kerja, Anda memecah proses jadi tugas-tugas kecil yang ringan sekaligus mengetahui apa saja yang Anda ingin capai. Pelajari cara membuat rencana kerja agar Anda lebih siap saat mengerjakan proyek berikutnya

1.      Tentukan untuk apa rencana kerja itu Anda susun. Ada beragam alasan kita menyusun rencana kerja. Tentukan tujuan itu sedari awal agar Anda bisa mempersiapkan proyek dengan baik. Ingat, sebagian besar rencana kerja berlaku untuk jangka waktu tertentu, misalnya 6 bulan atau 1 tahun.

2.      Tulis pendahuluan dan latar belakang. Untuk rencana kerja profesional, Anda harus menulis pendahuluan dan latar belakang. Atasan atau manajer Anda akan memperoleh informasi yang mereka butuhkan untuk memahami rencana kerja itu. Sebaliknya, dalam rencana kerja akademik biasanya tidak perlu ada pendahuluan dan latar belakang.

3.      Tentukan tujuan dan target. Tujuan dan target adalah dua hal yang saling terkait. Dalam rencana kerja, keduanya sama-sama mengarah ke pencapaian hasil. Bedanya, tujuan bersifat umum, sedangkan target lebih spesifik.

4.      Susun rencana kerja dengan target-target yang "SMART". SMART adalah akronim yang biasa digunakan untuk mencari hasil yang lebih nyata dan bisa dikerjakan dalam rencana kerja.

5.      Cantumkan sumber daya yang Anda miliki. Dalam daftar ini tulis semua yang Anda butuhkan untuk mencapai tujuan dan target. Sumber daya beragam bentuknya, tergantung untuk apa rencana kerja itu Anda buat.

6.      Kenali batasan yang ada. Batasan adalah hambatan yang bisa jadi menghalangi upaya Anda mencapai tujuan dan target. Misalnya, ketika mengerjakan tugas penelitian di sekolah atau kampus, jadwal Anda ternyata terlalu padat sehingga Anda tidak bisa meneliti dan menulis dengan baik. Karena itu, batasan Anda adalah jadwal yang padat. Coba hilangkan komitmen lain sepanjang semester itu agar Anda bisa menyelesaikan rencana kerja secara efektif.

7.      Tulis strategi. Amati rencana kerja Anda, kemudian putuskan bagaimana Anda menggunakan sumber daya sembari mengatasi batasan untuk mencapai tujuan dan target.

BAB III KUALIFIKASI DAN KEBUTUHAN SEKRETARIS DALAM BISNIS

 

a.       Pentingnya sekertaris dalam bisnis

Peranan sekretaris bagi perusahaan sangat penting yaitu untuk kelancaran kegiatan pimpinan dalam hal administrasi. Berikut ini adalah peranan sekretaris :

 

1.      Sebagai perantara hubungan yang baik bagi orang yang ingin berkomunikasi dengan pimpinan.

2.      Bila pimpinan mengadakan rapat , maka sekretaris yang akan menyiapkan segalanya.

3.      Memberikan motivasi kerja kepada pegawai bahawan .

4.      Apabila pimpinan akan keluar daerah maka sekretaris harus menyiapkan segalanya.

5.      Sekretaris bisa disebut juga dengan notulen.

6.      Menentukan kebijakan yang berlaku bagi pegawai bawahan secara adil.

7.      Mediator bawahan dan atasan.

8.      Menyiapkan agenda untuk pimpinannya

Sekretaris adalah pekerja professional, sekretaris berhubungan rapat dengan karyawan, mengawasi pekerja personil lainnya, dan bertanggung jawab terhadap banyak pekerjaan administrative yang penting. Ada bermacam-macam sekretaris, seperti personal secretary, private secretary, business secretary, dan executive secretary. Personal secretary diperlukan untuk melakukan pekerjaan dirumah seperti businessmen yang sudah pension, actor dan penulis.

The private secretary diperlukan sebagai pembantu eksekutif dalam perusahaan besar untuk mengelola koresponden dan mengawasi pekerjaan administrative.

Pekerjaan secretary antara lain, mencatat pesan-pesan eksekutif, mengedit, mengawasi pegawai, urusan korespondensi, kearsipan, tugas-tugas sosial, menerima telepon, sebagai resepsionis, dan berbagai pekerjaan administratif lainnya.

Analisis

 

b.      KUALIFIKASI SEKRETARIS

Selain bukan hanya wajah atau penampilan yang menarik dan modis sekretaris juga harus mempunyai kualifikasi standart dalam dunia bisnis karena untuk menjadi sekretaris tidak lah gampang karena harus mempunyai kualifikasi yang sangat ketat. Berikut standart kualifikasi dalam bisnis bagi seorang sekretaris

1.       Harus mempunyai daya ingat yang kuat

2.       Harus mempunyai intelegensi

3.       Mampu menguasai bahasa asing maupun bahasa sendiri

4.       Harus mempunyai keterampilan

5.       Harus mau bekerja keras

6.       Mempunyai kepribadian yang menarik , baik dan unik

7.       Loyalitas dan dedikasi kepada perusahaan sangat lah besar

8.       Mempunyai pengetahuan yang luas

 

BAB III PENUTUP

 

Suatu kegiatan pengolah data dan informasi yang dilakukan secara sistematik, teratur, dan terus menerus sesuai dengan yang telah ditetapkan perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Manajemen informasi yaitu pengelolaan data yang didalamnya mencakup proses  mencari, menyusun, mengklasifikasikan, serta menyajikan berbagai data yang terkait dalam berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan sehingga dapat menjadi landasan untuk pengambilan keputusan dalam manajeman.

 

Selain peran dan kualifikasi, sebuah perusahaan juga membutuhkan sekretaris tidak hanya untuk menulis saja atau menyiapkan agenda tapi seorang sekretaris juga bisa di tempatkan di personal sekretaris yaitu untuk mengawasi atau melakukan pekerjaan di rumah. Bisa juga di tempatkan di private secretary, business secretary, dan executive secretary.

 

Sebelum masuk sebagai sekretaris , calon yang mendaftar sebagai sekretaris harus memiliki kualifikasi yang layak dalam sebuah perusahaan yang dia lamar dan dia harus memenuhi kualifikasi standart tersebut seperti memiliki daya tangkap yang kuat dn tajam , memiliki intelegensi di atas rata-rata dan harus memiliki kepribadian yang unik , menarik dan baik karena seorang sekretaris harus bisa menjaga martabat perusahaan yang dia lamar dan memberikan citra baik perusahaan sendiri ke orang lain.

 

 

Daftar Pustaka

 



Selasa, 01 November 2016

Tugas ke 3 Pengantar Bisnis


Tugas ke 3 Pengantar Bisnis
“Organisasi”
 

Nama : Dhiya Sekarini
Kelas  : 1EB13
NPM   : 21216948

Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi
UNIVERSITAS GUNADARMA
Depok
2016

Kata Pengantar

Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatnya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya. Blog ini dibuat untuk memenuhi tugas ke 3 mata kuliah Pengantar Bisnis. Blog ini akan membahas tentang organisasi.

Ucapan terima kasih pun tidak lupa saya ucapkan kepada Dosen Pengantar bisnis yang sudah memberikan tugas. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin masih banyak kekurangan dalam blog ini, Oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca maupun dosen yang menilai tugas saya demi kesempurnaan blog ini. Akhir kata, kiranya blog ini dapat berguna dan bisa menjadi pedoman bagi mahasiswa untuk dapat mempelajari serta memahami organisasi. Sekian dan terima kasih.



Depok, 30 Oktober 2016





Penyusun
Daftar Isi

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULIAN
1.1              Latar Belakang
1.2              Rumusan Masalah
1.3              Tujuan
Bab II PEMBAHASAN
2.1              Pengertian Organisasi
2.2              Bentuk – bentuk struktur organisasi
2.3              Perbedaan antara struktur organisasi garis, garis dan staff, serta fungsional
2.4              Fungsi kelompok kerja dan cara pembentukannya
2.5              Alasan timbulnya organisasi informal dalam perusahaan
BAB III PENUTUP
3.1              Kesimpulan
3.2              Saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang
Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok sama satu sama lain, dan ada pula yang berbeda. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut :
1.      Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
2.      James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
3.      Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
4.      Stephen P. Robbins menyatakan bahwa organisasi adalah kesatuan ( entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.

1.2   Rumusan Masalah
Masalah yang akan di bahas dalam blog ini :
a.       Mengetahui tentang organisasi lini.
b.      Mengetahui tentang organisasi lini dan staf.
c.       Mengetahui tentang organisasi matriks.
d.      Mengetahui tentang organisasi fungsional.

1.3   Tujuan
Blog ini bertujuan untuk :
1.     Untuk memenuhi dan melengkapi tugas pengantar bisnis yang bermuatan softskill
2.     Untuk memberikan informasi kepada pembaca agar pembaca dapat mengetahui dan memahami Organisasi.

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1             Pengertian organisasi

Organisasi (Yunani: ὄργανον, organon - alat) adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama. Dalam ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang ilmu, terutama sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi, dan manajemen. Kajian mengenai organisasi sering disebut studi organisasi (organizational studies), perilaku organisasi (organizational behaviour), atau analisis organisasi (organization analysis). Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok satu sama lain, dan ada pula yang berbeda. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah bagi orang-orang untuk berkumpul, bekerja sama secara rasional dan sistematis, terencana, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.
  • Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
  • James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
  • Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
  • Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat.[1] Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat di sekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran. Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.
2.2             Bentuk-bentuk Struktur Organisasi

Bentuk-bentuk Struktur Organisasi ini ada 4 macam, yaitu :
1.      Struktur Organisasi Lini
2.      Struktur Organisasi Lini & Staff
3.      Struktur Organisasi Fungsional
4.      Struktur Organisasi Fungsional & Staff
Adapun Penjelasan mengenai 4 macam bentuk Struktur Organisasi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Struktur Organisasi Lini

Organisasi bentuk garis di ciptakan oleh Henry Fayol. Pada struktur organisasi ini, wewenang dari atasan disalurkan secara vertikal kepada bawahan. Begitu juga sebaliknya, pertanggungjawaban dari bawahan secara langsung di tujukan kepada atasan yang memberi perintah. Umumnya organisasi yang memakai struktur ini adalah organisasi yang masih kecil, jumlah karyawannya sedikit dan spesialisasi kerjanya masih sederhana.

2. Struktur Organisasi Fungsional
Struktur organisasi fungsional diciptakan oleh F.W.Taylor. Struktur ini berawal dari konsep adanya pimpinan yang tidak mempunyai bawahan yang jelas dan setiap atasan mempunyai wewenang memberi perintah kepada setiap bawahan, sepanjang ada hubunganya dengan fungsi atasan tersebut. Setiap pegawai mempunyai pengawas lebih dari satu orang atasan yang berberda-beda.

3. Struktur Organisasi Lini dan Staf
Struktur organisasi ini merupakan struktur organisasi gabungan yang di kembangkan oleh Harrington Emerson. Struktur ini umumnya digunakan oleh organisasi yang besar, daerah kerja luas, bidang tugas yang beraneka ragam dan jumlah bawahan yang banyak sehingga pimpinan tidak bisa bekerja sendiri, melainkan memerlukan bantuan staf. Staf adalah orang ahli dalam bidang tertentu yang bertugas memberi nasihat dan saran kepada pimpinan dalam organisasi tersebut.

4. Struktur Organisasi Fungsional dan Staf
Struktur organisasi ini merupakan gabungan dari bermacam-macam struktur organisasi dengan memakai sistem gabungan ini di mungkinkan memilih, yang menguntungkan di pakai yang merugikan di tinggalkan.

2.3             Perbedaan Antara Struktur Organisasi Garis, Garis dan Staff, serta Fungsional

1. Organisasi Garis/Lini
Organisasi Garis/Lini adalah suatu bentuk organisasi dimana pelimpahan wewenang langsung secara vertical dan sepenuhnya dari kepemimpinan terhadap bawahannya. Bentuk lini juga disebut bentuk lurus atau bentuk jalur. Bentuk ini merupakan bentuk yang dianggap paling tua dan digunakan secara luas pada masa perkembangan industri pertama. Organisasi Lini ini diciptakan oleh Henry Fayol :
1.      Hubungan antara pimpinan & bawahan masih bersifat langsung melalui satu garis wewenang
2.      Selain top manajer, manajer dibawahnya hanya sebagai pelaksana
3.      Jumlah karyawan sedikit
4.      Sarana dan alatnya terbatas
5.      Bentuk lini pada perusahaan perseorangan, pemilik perusahaan adalah sebagai top manajer
6.      Organisasi kecil

Kebaikan dari struktur organisasi garis adalah : 
a.       Atasan dan bawahan dihubungkan dengan satu garis komando
b.      Rasa solidaritas dan spontanitas seluruh anggota organisasi besar 
c.       Proses decesion making berjalan cepat
d.      Disiplin dan loyalitas tinggi
e.       Rasa saling pengertian antar anggota tinggi

Kelemahan dari struktur organisasi garis adalah :
a.       Ada tendensi gaya kepernimpinan otokratis
b.      Pengembangan kreatifitas karyawan terhambat
c.       Tujuan top manajer sering tidak bisa dibedakan dengan tujuan organisasi
d.      Karyawan tergantung pada satu orang dalam organisasi

2. Organisasi Garis dan Staff
Organisasi Garis dan Staff adalah kombinasi dari organisasi lini dan organisasi fungsional. Pelimpahan wewenang dalam organisasi ini berlangsung secara vertikal dari seorang atasan pimpinan hingga pimpinan dibawahnya. Untuk membantu kelancaran dalam mengelola organisasi tersebut seorang pimpinan mendapat bantuan dari para staf dibawahnya. Tugas para staf disini adalah untuk membantu memberikan pemikiran nasehat atau saran-saran, data, informasi dan pelayanan kepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan untuk menetapkan suatu keputusan atau kebijaksanaan. Pada struktur organisasi ini Hubungan antara atasan dengan bawahan tidak secara langsung
Ciri-ciri :
1.      Hubungan atasan dan bawahan tidak seluruhnya secara langsung
2.      Karyawan banyak
3.      Organisasi besar 
4.      Ada dua kelompok kerja dalam organisasi sehingga ditekankan adanya spesialisasi : Personel lini/garis, personel staf.
Kebaikan dari struktur organisasi garis dan staff adalah :
a.       Ada pembagian tugas yang jelas
b.      Kerjasama dan koordinasi dapat dilaksanakan dengan jelas
c.       Pengembangan bakat segenap anggota organisasi terjamin
d.      Staffing dilaksanakan sesuai prinsip the right man on the right place
e.       Bentuk organisasi ini fleksibel untuk diterapkan

Kelemahan dari struktur organisasi garis & staff adalah :
a.       Tugas pokok orang-orang sering dinomor duakan
b.      Proses decesion makin berliku-liku
c.       Jika pertimbangan tidak terkontrol maka sering menimbulkan nepotism spoilsystem patronage
d.      Persaingan tidak sehat antara pejabat yang satu dengan pejabat lainnya

3.  Organisasi Fungsional
Organisasi fungsional diciptakan oleh F.W.Taylor yaitu suatu bentuk organisasi di mana kekuasaan pimpinan dilimpahkan kepada para pejabat yang memimpin satuan di bawahnya dalam satuan bidang pekerjaan tertentu. Struktur ini berawal dari konsep adanya pimpinan yang tidak mempunyai bawahan yang jelas dan setiap atasan mempunyai wewenang memberi perintah kepada setiap bawahan, sepanjang ada hubunganya dengan fungsi atasan tersebut
     Ciri-ciri :
1.      Organisasi kecil
2.      Di dalamnya terdapat kelompok-kelompok kerja staf ahli
3.      Spesialisasi dalam pelaksanaan tugas
4.      Target yang hendak dicapai jelas dan pasti
5.      Pengawasan dilakukan secara ketat

Kebaikan dari struktur organisasi fungsional adalah :
a.       Program terarah, jelas dan cepat
b.      Anggaran, personalia, dan sarana tepat dan sesuai
c.       Kenaikan pangkat pejabat fungsional cepat
d.      Adanya pembagian tugas antara kerja pikiran dan fisik
e.       Dapat dicapai tingkat spesialisasi yang baik
f.       Solidaritas antar anggota yang tinggi
g.      Moral serta disiplin kerja yang tinggi
h.      Koordinasi antara anggota berjalan dengan baik
i.        Mempromosikan ketrampilan yang terspesialisasi
j.        Mengurangi duplikasi penggunaan sumber daya yang terbatas
k.      Memberikan kesempatan karir bagi para tenaga ahli spesialis

Kelemahan dari struktur organisasi fungsional adalah :
1.      Pejabat fungsional bingung dalam mengikuti prosedur administrasi
2.      Pangkat pejabat fungsional lebih tinggi dibandingkan kepala unit sehingga inspeksi sulit dilaksanakan
3.      Insiatif perseorangan sangat dibatasi
4.      Sulit untuk melakukan pertukaran tugas, karena terlalu menspesialisasikan diri dalam satu bidang tertentu
5.      Menekankan pada rutinitas tugas kurang memperhatikan aspek strategis jangka panjang
6.      Menumbuhkan perspektif fungsional yang sempit
7.      Mengurangi komunikasi dan koordinasi antar fungsi
8.      Menumbuhkan ketergantungan antar-fungsi dan kadang membuat koordinasi dan kesesuaian jadwal kerja menjadi sulit dilakukan
     
Dan tipe fungsional ini relevan untuk situasi seperti berikut :
1.      Lingkungan stabil
2.      Tugas bersifat rutin dan tidak banyak perubahan terjadi
3.      Mengutamakan efisiensi dan kapabilitas fungsional

2.4             Fungsi kelompok kerja dan cara pembentukannya

Menurut Muhyadi, ada 5 fungsi pembentukan kelompok kerja yaitu :
a.      Kebututuhan Interaksi sosial
Kebutuhan dalam melakukan interaksi sosial (baca pengertian interaksi sosial) merupakan salah satu alasan pembentukan kelompok. Manusia merupakan makhluk sosial yang akan selalu mencari hubungan dengan orang lain. Dengan membentuk kelompok, manusia dapat menyalurkan keinginan mereka. Dalam berkelompok, manusia dapat berbagi rasa dengan teman temannya dalam kelompok.
b.      Kebutuhan akan keamanan
Semua orang memiliki kebutuhan pokok terhadap rasa aman terhadap sekitarnya. Kebutuhan akan keamanan inilah yang memberikan mereka dorongan dan alasan untuk membentuk kelompok. Dalam sebuah organisasi, para anggota ataupun karyawan dalam perusahaan akan takut dipecat serta dipindahkan. Oleh karena itu, ketakutan akan tidak amannya mereka maka mereka membentuk serikat buruh.
c.       Kebutuhan akan status
Dalam membentuk kelompok, salah satu alasannya dapat berupa kebutuhan akan status atau diakui oleh masyarakat dikarenakan mampu menjadi anggota sebuah kelompok. Kelompok ini dapat merupakan kelompok pekerjaan dan identitas sosial lainnya yang akan menaikkan status mereka dalam masyarakat.
d.      Kedekatan tempat kerja
Sesuai dengan pengertiannya, memberi dan berbagi nilai dibutuhkan dimensi tempat atau ruang yang dapat mendukung adanya interaksi atau komunikasi antara anggota atau manusia. Dengan adanya kedekatan tempat kerja atau kedekatan ruang, mereka akan membentuk kelompok baik secara sadar ataupun secara alamiah.
c.       Tujuan bersama
Hal ini sering kita dengar dalam istilah kesamaan visi dan misi anggota. Yah betul, manusia atau individu individu akan berkumpul dan membentuk suatu kelompok apabila mereka memiliki tujuan yang sama. Tujuan tersebut mereka dapat deklarasikan dalam bentuk tekstual ataupun hanya lewat mulut dan perilaku. Umumnya, kelompok yang terbentuk dengan alasan ini, akan menjadi lebih besar tergantung dari tujuan yang ingin dicapai oleh kelompok dan pengembangan tujuan itu sendiri.

2.5             Alasan timbulnya organisasi informal dalam perusahaan

Pengertian Organisasi Informal
Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. Contoh : Arisan ibu-ibu sekampung, belajar bersama anak-anak sd, kemping ke gunung pangrango rame-rame dengan teman, dan lain-lain.
·         Organisasi Informal
Organisasi informal ini keberadaannya tidak direncanakan tetapi terjadi secara otomatis karena hubungan antar perseorangan pada sesama anggota dalam organisasi formal (perusahaan). Organisasi informal merupakan organisasi yang tercipta karena adanya hubungan antar pribadi yang secara tidak sadar terjadi keberadaannya tanpa didasarkan pada hubungan wewenang formal pada struktur organisasi. Organisasi ini juga terjadi karena adanya komunikasi antar sesama karyawan yang dengan cepat menyebarkan melalui desas-desus dari mulut ke mulut. Adapun desas-desus itu bisa saja berlebihan, salah, kurang tepat maupun merupakan kebocoran informasi dari atasan yang mungkin benar. Untuk itulah organisasi informal bermanfaat bagi perusahaan maka sudah sepantasnya kalau setiap atasan harus bisa menggunakan segi positif keberadaan organisasi informal ini terutama dalam menyampaikan perintah. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan.
·         Penyebab munculnya organisasi informal
Pada dasarnya semua individu memiliki kebutuhan untuk mendapat kepuasan dalam berafiliasi dengan orang-orang di lingkungannya atau dengan kata lain manusia tidak pernah puas, jika dalam organisasi formal kebutuhan tersebut dapat dipenuhi, maka ia akan mencari sumber lain untuk memenuhi kebutuhannya. Dan sumber itu ialah organisasi informal. Dan biasanya organisasi informal muncul dikarenakan adanya sekelompok orang yang memiliki kebutuhan yang sama.
·         Sifat-sifat organisasi informal :
1.      Hubungan yang terjadi secara spontan dan tidak terorganisir
2.      Kepemimpinan ada diantara dua pilihan antara formal dan tidak formal
3.      Tidak bertumpu pada pengendalian manajemen seperti pada organisasi formal

Kelebihan dan kekurangan organisasi informal :
a.       Memberi dukungan terhadap tujuan organisasi
b.      Melengkapi perusahaan dengan jalur komunikasi tambahan
c.       Alat pemuas kepentingan social yaitu sebagai pemersatu dan memberi ketenangan bagi individu
d.      Kompensasi bagi manager yang kurang memilki kapabilitas kekurangan
e.       Kabar angin yang beredar bisa mengakibatkan hal yang negative, akibat yang paling fatal adalah pecahnya organisasi
f.       Daya tahan terhadap perubahan, apalagi jika organisasi tidak siap berubah
g.      Penyesuaian kelompok (akan jadi pengganggu jika standar kelompok lebih rendah dari organisasi formal, karena akan menurunkan kualitas dari organisasi formalnya

ANALISIS
Organisasi dikatakan berhubungan dengan aspek sosial, karena memang subjek dan objeknya adalah manusia yang diikat oleh nilai-nilai tertentu. Nilai adalah hakekat moralitas, kehendak untuk memenuhi kewajiban manusia, baik dalam organisasi formal maupun organisasi informal. Bentuk-bentuk Struktur Organisasi ada 4 macam, yaitu : Struktur Organisasi Lini, Struktur Organisasi Lini & Staff, Struktur Organisasi Fungsional, Struktur Organisasi Fungsional & Staff
REFERENSI
Buku Manajemen T. Hani Handoko