Tugas ke 3 Pengantar Bisnis
“Organisasi”
Nama : Dhiya Sekarini
Kelas : 1EB13
NPM : 21216948
Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi
UNIVERSITAS GUNADARMA
Depok
2016
Kata Pengantar
Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa atas rahmatnya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada
waktunya. Blog ini dibuat untuk memenuhi tugas ke 3 mata kuliah Pengantar
Bisnis. Blog ini akan membahas tentang organisasi.
Ucapan terima kasih pun tidak lupa saya ucapkan
kepada Dosen Pengantar bisnis yang sudah memberikan tugas. Karena
keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin masih banyak
kekurangan dalam blog ini, Oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca maupun dosen yang menilai tugas saya demi
kesempurnaan blog ini. Akhir kata, kiranya blog ini dapat berguna dan bisa menjadi
pedoman bagi mahasiswa untuk dapat mempelajari serta memahami organisasi. Sekian
dan terima kasih.
Depok, 30 Oktober 2016
Penyusun
Daftar Isi
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULIAN
1.1
Latar Belakang
1.2
Rumusan Masalah
1.3
Tujuan
Bab II PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Organisasi
2.2
Bentuk – bentuk struktur organisasi
2.3
Perbedaan antara struktur organisasi garis, garis dan staff, serta
fungsional
2.4
Fungsi kelompok kerja dan cara pembentukannya
2.5
Alasan timbulnya organisasi informal dalam perusahaan
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan
3.2
Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Terdapat
beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok sama satu
sama lain, dan ada pula yang berbeda. Organisasi pada dasarnya digunakan
sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara
rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali,
dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan),
sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan
efektif untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut para ahli terdapat beberapa
pengertian organisasi sebagai berikut :
1.
Stoner
mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui
mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
2. James D. Mooney
mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk
mencapai tujuan bersama.
3. Chester I.
Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas
kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
4.
Stephen
P. Robbins menyatakan bahwa organisasi adalah kesatuan ( entity) sosial yang
dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat
diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai
suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
1.2 Rumusan Masalah
Masalah yang akan di
bahas dalam blog ini :
a.
Mengetahui
tentang organisasi lini.
b. Mengetahui tentang
organisasi lini dan staf.
c. Mengetahui
tentang organisasi matriks.
d.
Mengetahui
tentang organisasi fungsional.
1.3 Tujuan
Blog ini bertujuan untuk :
1. Untuk memenuhi dan
melengkapi tugas pengantar bisnis yang bermuatan softskill
2. Untuk
memberikan informasi kepada
pembaca agar pembaca
dapat mengetahui dan memahami Organisasi.
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1
Pengertian organisasi
Organisasi (Yunani: ὄργανον, organon
- alat) adalah suatu kelompok
orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama. Dalam ilmu-ilmu sosial,
organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang ilmu, terutama sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi, dan manajemen. Kajian mengenai
organisasi sering disebut studi organisasi (organizational studies), perilaku
organisasi (organizational behaviour), atau analisis
organisasi (organization analysis). Terdapat beberapa teori dan
perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok satu sama lain, dan ada pula
yang berbeda. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah bagi
orang-orang untuk berkumpul, bekerja sama secara rasional dan sistematis,
terencana, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan),
sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan
efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut para ahli terdapat
beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.
- Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
- James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
- Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
- Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Sebuah organisasi dapat terbentuk
karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi
sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat.[1] Organisasi yang
dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat
di sekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti; pengambilan sumber daya
manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran.
Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang
terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup. Akan
tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam
keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang
dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.
2.2
Bentuk-bentuk Struktur Organisasi
Bentuk-bentuk Struktur Organisasi ini ada 4 macam, yaitu :
1.
Struktur Organisasi Lini
2.
Struktur Organisasi Lini & Staff
3.
Struktur Organisasi Fungsional
4.
Struktur Organisasi Fungsional & Staff
Adapun Penjelasan mengenai 4 macam bentuk Struktur Organisasi tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Struktur Organisasi Lini
Organisasi bentuk garis
di ciptakan oleh Henry Fayol. Pada struktur organisasi ini, wewenang dari
atasan disalurkan secara vertikal kepada bawahan. Begitu juga sebaliknya,
pertanggungjawaban dari bawahan secara langsung di tujukan kepada atasan yang
memberi perintah. Umumnya organisasi yang memakai struktur ini adalah
organisasi yang masih kecil, jumlah karyawannya sedikit dan spesialisasi
kerjanya masih sederhana.
2. Struktur Organisasi Fungsional
2. Struktur Organisasi Fungsional
Struktur organisasi
fungsional diciptakan oleh F.W.Taylor. Struktur ini berawal dari konsep adanya
pimpinan yang tidak mempunyai bawahan yang jelas dan setiap atasan mempunyai
wewenang memberi perintah kepada setiap bawahan, sepanjang ada hubunganya
dengan fungsi atasan tersebut. Setiap pegawai mempunyai pengawas lebih dari
satu orang atasan yang berberda-beda.
3. Struktur Organisasi Lini dan Staf
3. Struktur Organisasi Lini dan Staf
Struktur organisasi ini
merupakan struktur organisasi gabungan yang di kembangkan oleh Harrington
Emerson. Struktur ini umumnya digunakan oleh organisasi yang besar, daerah
kerja luas, bidang tugas yang beraneka ragam dan jumlah bawahan yang banyak
sehingga pimpinan tidak bisa bekerja sendiri, melainkan memerlukan bantuan staf.
Staf adalah orang ahli dalam bidang tertentu yang bertugas memberi nasihat dan
saran kepada pimpinan dalam organisasi tersebut.
4. Struktur Organisasi Fungsional dan Staf
4. Struktur Organisasi Fungsional dan Staf
Struktur organisasi ini merupakan gabungan dari bermacam-macam struktur
organisasi dengan memakai sistem gabungan ini di mungkinkan memilih, yang
menguntungkan di pakai yang merugikan di tinggalkan.
2.3
Perbedaan Antara Struktur Organisasi Garis,
Garis dan Staff, serta Fungsional
1. Organisasi Garis/Lini
Organisasi Garis/Lini adalah suatu bentuk
organisasi dimana pelimpahan wewenang langsung secara vertical dan sepenuhnya
dari kepemimpinan terhadap bawahannya. Bentuk lini juga disebut
bentuk lurus atau bentuk jalur. Bentuk ini merupakan bentuk yang dianggap
paling tua dan digunakan secara luas pada masa perkembangan industri pertama.
Organisasi Lini ini diciptakan oleh Henry Fayol :
1. Hubungan antara
pimpinan & bawahan masih bersifat langsung melalui satu garis wewenang
2. Selain top manajer,
manajer dibawahnya hanya sebagai pelaksana
3. Jumlah karyawan
sedikit
4. Sarana dan alatnya
terbatas
5. Bentuk lini pada
perusahaan perseorangan, pemilik perusahaan adalah sebagai top manajer
6. Organisasi kecil
Kebaikan dari struktur organisasi garis adalah
:
a. Atasan dan bawahan dihubungkan
dengan satu garis komando
b. Rasa solidaritas dan
spontanitas seluruh anggota organisasi besar
c. Proses decesion making
berjalan cepat
d. Disiplin dan loyalitas
tinggi
e. Rasa saling pengertian
antar anggota tinggi
Kelemahan dari
struktur organisasi garis adalah :
a. Ada tendensi gaya
kepernimpinan otokratis
b. Pengembangan
kreatifitas karyawan terhambat
c. Tujuan top manajer
sering tidak bisa dibedakan dengan tujuan organisasi
d. Karyawan tergantung
pada satu orang dalam organisasi
2. Organisasi Garis dan Staff
Organisasi Garis dan Staff adalah kombinasi dari
organisasi lini dan organisasi fungsional. Pelimpahan wewenang dalam organisasi
ini berlangsung secara vertikal dari seorang atasan pimpinan hingga pimpinan
dibawahnya. Untuk membantu kelancaran dalam mengelola organisasi tersebut
seorang pimpinan mendapat bantuan dari para staf dibawahnya. Tugas para staf
disini adalah untuk membantu memberikan pemikiran nasehat atau saran-saran,
data, informasi dan pelayanan kepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan untuk
menetapkan suatu keputusan atau kebijaksanaan. Pada struktur organisasi ini
Hubungan antara atasan dengan bawahan tidak secara langsung
Ciri-ciri :
Ciri-ciri :
1.
Hubungan atasan dan bawahan tidak seluruhnya secara langsung
2.
Karyawan banyak
3.
Organisasi besar
4.
Ada dua kelompok kerja dalam organisasi sehingga ditekankan adanya
spesialisasi : Personel lini/garis, personel staf.
Kebaikan dari
struktur organisasi garis dan staff adalah :
a. Ada pembagian tugas
yang jelas
b. Kerjasama dan koordinasi
dapat dilaksanakan dengan jelas
c. Pengembangan bakat
segenap anggota organisasi terjamin
d. Staffing dilaksanakan
sesuai prinsip the right man on the right place
e. Bentuk organisasi ini
fleksibel untuk diterapkan
Kelemahan dari struktur organisasi garis &
staff adalah :
a. Tugas pokok
orang-orang sering dinomor duakan
b. Proses decesion makin
berliku-liku
c. Jika pertimbangan
tidak terkontrol maka sering menimbulkan nepotism spoilsystem patronage
d. Persaingan tidak sehat
antara pejabat yang satu dengan pejabat lainnya
3. Organisasi Fungsional
Organisasi fungsional diciptakan oleh F.W.Taylor yaitu suatu bentuk
organisasi di mana kekuasaan pimpinan dilimpahkan kepada para pejabat yang
memimpin satuan di bawahnya dalam satuan bidang pekerjaan tertentu. Struktur
ini berawal dari konsep adanya pimpinan yang tidak mempunyai bawahan yang jelas
dan setiap atasan mempunyai wewenang memberi perintah kepada setiap bawahan,
sepanjang ada hubunganya dengan fungsi atasan tersebut
Ciri-ciri :
1. Organisasi kecil
2. Di dalamnya terdapat
kelompok-kelompok kerja staf ahli
3. Spesialisasi dalam
pelaksanaan tugas
4. Target yang hendak
dicapai jelas dan pasti
5. Pengawasan dilakukan
secara ketat
Kebaikan dari struktur organisasi fungsional
adalah :
a. Program terarah, jelas
dan cepat
b. Anggaran, personalia,
dan sarana tepat dan sesuai
c. Kenaikan pangkat
pejabat fungsional cepat
d. Adanya pembagian tugas
antara kerja pikiran dan fisik
e. Dapat dicapai tingkat
spesialisasi yang baik
f. Solidaritas antar
anggota yang tinggi
g. Moral serta disiplin
kerja yang tinggi
h. Koordinasi antara
anggota berjalan dengan baik
i.
Mempromosikan ketrampilan yang terspesialisasi
j.
Mengurangi duplikasi penggunaan sumber daya yang terbatas
k. Memberikan kesempatan karir
bagi para tenaga ahli spesialis
Kelemahan dari struktur organisasi fungsional
adalah :
1. Pejabat fungsional
bingung dalam mengikuti prosedur administrasi
2. Pangkat pejabat
fungsional lebih tinggi dibandingkan kepala unit sehingga inspeksi sulit dilaksanakan
3. Insiatif perseorangan
sangat dibatasi
4. Sulit untuk melakukan
pertukaran tugas, karena terlalu menspesialisasikan diri dalam satu bidang
tertentu
5. Menekankan pada
rutinitas tugas kurang memperhatikan aspek strategis jangka panjang
6. Menumbuhkan perspektif
fungsional yang sempit
7. Mengurangi komunikasi
dan koordinasi antar fungsi
8. Menumbuhkan
ketergantungan antar-fungsi dan kadang membuat koordinasi dan kesesuaian jadwal
kerja menjadi sulit dilakukan
Dan tipe fungsional ini relevan untuk situasi
seperti berikut :
1. Lingkungan stabil
2.
Tugas bersifat rutin dan tidak banyak perubahan terjadi
3. Mengutamakan efisiensi
dan kapabilitas fungsional
2.4
Fungsi kelompok kerja dan cara pembentukannya
Menurut
Muhyadi, ada 5 fungsi pembentukan kelompok kerja yaitu :
a.
Kebututuhan Interaksi sosial
Kebutuhan dalam melakukan interaksi sosial (baca
pengertian interaksi sosial) merupakan salah satu alasan pembentukan kelompok.
Manusia merupakan makhluk sosial yang akan selalu mencari hubungan dengan orang
lain. Dengan membentuk kelompok, manusia dapat menyalurkan keinginan mereka.
Dalam berkelompok, manusia dapat berbagi rasa dengan teman temannya dalam
kelompok.
b.
Kebutuhan akan keamanan
Semua orang memiliki kebutuhan pokok terhadap rasa
aman terhadap sekitarnya. Kebutuhan akan keamanan inilah yang memberikan mereka
dorongan dan alasan untuk membentuk kelompok. Dalam sebuah organisasi, para
anggota ataupun karyawan dalam perusahaan akan takut dipecat serta dipindahkan.
Oleh karena itu, ketakutan akan tidak amannya mereka maka mereka membentuk
serikat buruh.
c.
Kebutuhan akan status
Dalam membentuk kelompok, salah satu alasannya dapat
berupa kebutuhan akan status atau diakui oleh masyarakat dikarenakan mampu
menjadi anggota sebuah kelompok. Kelompok ini dapat merupakan kelompok
pekerjaan dan identitas sosial lainnya yang akan menaikkan status mereka dalam
masyarakat.
d.
Kedekatan tempat kerja
Sesuai dengan pengertiannya, memberi dan berbagi nilai
dibutuhkan dimensi tempat atau ruang yang dapat mendukung adanya interaksi atau
komunikasi antara anggota atau manusia. Dengan adanya kedekatan tempat kerja
atau kedekatan ruang, mereka akan membentuk kelompok baik secara sadar ataupun
secara alamiah.
c.
Tujuan bersama
Hal ini sering kita dengar dalam istilah kesamaan visi
dan misi anggota. Yah betul, manusia atau individu individu akan berkumpul dan
membentuk suatu kelompok apabila mereka memiliki tujuan yang sama. Tujuan
tersebut mereka dapat deklarasikan dalam bentuk tekstual ataupun hanya lewat
mulut dan perilaku. Umumnya, kelompok yang terbentuk dengan alasan ini, akan
menjadi lebih besar tergantung dari tujuan yang ingin dicapai oleh kelompok dan
pengembangan tujuan itu sendiri.
2.5
Alasan timbulnya organisasi informal dalam
perusahaan
Pengertian Organisasi
Informal
Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat
pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. Contoh : Arisan
ibu-ibu sekampung, belajar bersama anak-anak sd, kemping ke gunung pangrango
rame-rame dengan teman, dan lain-lain.
·
Organisasi Informal
Organisasi informal ini keberadaannya tidak direncanakan tetapi terjadi
secara otomatis karena hubungan antar perseorangan pada sesama anggota dalam
organisasi formal (perusahaan). Organisasi informal merupakan organisasi yang
tercipta karena adanya hubungan antar pribadi yang secara tidak sadar terjadi
keberadaannya tanpa didasarkan pada hubungan wewenang formal pada struktur
organisasi. Organisasi ini juga terjadi karena adanya komunikasi antar sesama
karyawan yang dengan cepat menyebarkan melalui desas-desus dari mulut ke mulut.
Adapun desas-desus itu bisa saja berlebihan, salah, kurang tepat maupun
merupakan kebocoran informasi dari atasan yang mungkin benar. Untuk itulah
organisasi informal bermanfaat bagi perusahaan maka sudah sepantasnya kalau
setiap atasan harus bisa menggunakan segi positif keberadaan organisasi
informal ini terutama dalam menyampaikan perintah. Contoh organisasi informal
adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama. Organisasi informal dapat
dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan
yang dilakukan terstruktur dan terumuskan.
·
Penyebab munculnya organisasi informal
Pada dasarnya semua individu memiliki kebutuhan untuk mendapat kepuasan
dalam berafiliasi dengan orang-orang di lingkungannya atau dengan kata lain
manusia tidak pernah puas, jika dalam organisasi formal kebutuhan tersebut
dapat dipenuhi, maka ia akan mencari sumber lain untuk memenuhi kebutuhannya.
Dan sumber itu ialah organisasi informal. Dan biasanya organisasi informal
muncul dikarenakan adanya sekelompok orang yang memiliki kebutuhan yang sama.
·
Sifat-sifat organisasi informal :
1. Hubungan yang terjadi
secara spontan dan tidak terorganisir
2. Kepemimpinan ada
diantara dua pilihan antara formal dan tidak formal
3. Tidak bertumpu pada
pengendalian manajemen seperti pada organisasi formal
Kelebihan dan kekurangan
organisasi informal :
a. Memberi dukungan
terhadap tujuan organisasi
b. Melengkapi perusahaan
dengan jalur komunikasi tambahan
c. Alat pemuas kepentingan
social yaitu sebagai pemersatu dan memberi ketenangan bagi individu
d. Kompensasi bagi manager
yang kurang memilki kapabilitas kekurangan
e. Kabar angin yang beredar
bisa mengakibatkan hal yang negative, akibat yang paling fatal adalah pecahnya
organisasi
f. Daya tahan terhadap
perubahan, apalagi jika organisasi tidak siap berubah
g. Penyesuaian kelompok
(akan jadi pengganggu jika standar kelompok lebih rendah dari organisasi
formal, karena akan menurunkan kualitas dari organisasi formalnya
ANALISIS
Organisasi dikatakan berhubungan dengan aspek sosial, karena memang subjek
dan objeknya adalah manusia yang diikat oleh nilai-nilai tertentu. Nilai adalah
hakekat moralitas, kehendak untuk memenuhi kewajiban manusia, baik dalam
organisasi formal maupun organisasi informal. Bentuk-bentuk Struktur Organisasi
ada 4 macam, yaitu : Struktur Organisasi Lini, Struktur
Organisasi Lini & Staff, Struktur Organisasi Fungsional, Struktur
Organisasi Fungsional & Staff
REFERENSI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar