Selasa, 01 November 2016

Tugas ke 3 Pengantar Bisnis


Tugas ke 3 Pengantar Bisnis
“Organisasi”
 

Nama : Dhiya Sekarini
Kelas  : 1EB13
NPM   : 21216948

Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi
UNIVERSITAS GUNADARMA
Depok
2016

Kata Pengantar

Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatnya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya. Blog ini dibuat untuk memenuhi tugas ke 3 mata kuliah Pengantar Bisnis. Blog ini akan membahas tentang organisasi.

Ucapan terima kasih pun tidak lupa saya ucapkan kepada Dosen Pengantar bisnis yang sudah memberikan tugas. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin masih banyak kekurangan dalam blog ini, Oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca maupun dosen yang menilai tugas saya demi kesempurnaan blog ini. Akhir kata, kiranya blog ini dapat berguna dan bisa menjadi pedoman bagi mahasiswa untuk dapat mempelajari serta memahami organisasi. Sekian dan terima kasih.



Depok, 30 Oktober 2016





Penyusun
Daftar Isi

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULIAN
1.1              Latar Belakang
1.2              Rumusan Masalah
1.3              Tujuan
Bab II PEMBAHASAN
2.1              Pengertian Organisasi
2.2              Bentuk – bentuk struktur organisasi
2.3              Perbedaan antara struktur organisasi garis, garis dan staff, serta fungsional
2.4              Fungsi kelompok kerja dan cara pembentukannya
2.5              Alasan timbulnya organisasi informal dalam perusahaan
BAB III PENUTUP
3.1              Kesimpulan
3.2              Saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang
Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok sama satu sama lain, dan ada pula yang berbeda. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut :
1.      Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
2.      James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
3.      Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
4.      Stephen P. Robbins menyatakan bahwa organisasi adalah kesatuan ( entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.

1.2   Rumusan Masalah
Masalah yang akan di bahas dalam blog ini :
a.       Mengetahui tentang organisasi lini.
b.      Mengetahui tentang organisasi lini dan staf.
c.       Mengetahui tentang organisasi matriks.
d.      Mengetahui tentang organisasi fungsional.

1.3   Tujuan
Blog ini bertujuan untuk :
1.     Untuk memenuhi dan melengkapi tugas pengantar bisnis yang bermuatan softskill
2.     Untuk memberikan informasi kepada pembaca agar pembaca dapat mengetahui dan memahami Organisasi.

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1             Pengertian organisasi

Organisasi (Yunani: ὄργανον, organon - alat) adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama. Dalam ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang ilmu, terutama sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi, dan manajemen. Kajian mengenai organisasi sering disebut studi organisasi (organizational studies), perilaku organisasi (organizational behaviour), atau analisis organisasi (organization analysis). Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok satu sama lain, dan ada pula yang berbeda. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah bagi orang-orang untuk berkumpul, bekerja sama secara rasional dan sistematis, terencana, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.
  • Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
  • James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
  • Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
  • Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat.[1] Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat di sekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran. Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.
2.2             Bentuk-bentuk Struktur Organisasi

Bentuk-bentuk Struktur Organisasi ini ada 4 macam, yaitu :
1.      Struktur Organisasi Lini
2.      Struktur Organisasi Lini & Staff
3.      Struktur Organisasi Fungsional
4.      Struktur Organisasi Fungsional & Staff
Adapun Penjelasan mengenai 4 macam bentuk Struktur Organisasi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Struktur Organisasi Lini

Organisasi bentuk garis di ciptakan oleh Henry Fayol. Pada struktur organisasi ini, wewenang dari atasan disalurkan secara vertikal kepada bawahan. Begitu juga sebaliknya, pertanggungjawaban dari bawahan secara langsung di tujukan kepada atasan yang memberi perintah. Umumnya organisasi yang memakai struktur ini adalah organisasi yang masih kecil, jumlah karyawannya sedikit dan spesialisasi kerjanya masih sederhana.

2. Struktur Organisasi Fungsional
Struktur organisasi fungsional diciptakan oleh F.W.Taylor. Struktur ini berawal dari konsep adanya pimpinan yang tidak mempunyai bawahan yang jelas dan setiap atasan mempunyai wewenang memberi perintah kepada setiap bawahan, sepanjang ada hubunganya dengan fungsi atasan tersebut. Setiap pegawai mempunyai pengawas lebih dari satu orang atasan yang berberda-beda.

3. Struktur Organisasi Lini dan Staf
Struktur organisasi ini merupakan struktur organisasi gabungan yang di kembangkan oleh Harrington Emerson. Struktur ini umumnya digunakan oleh organisasi yang besar, daerah kerja luas, bidang tugas yang beraneka ragam dan jumlah bawahan yang banyak sehingga pimpinan tidak bisa bekerja sendiri, melainkan memerlukan bantuan staf. Staf adalah orang ahli dalam bidang tertentu yang bertugas memberi nasihat dan saran kepada pimpinan dalam organisasi tersebut.

4. Struktur Organisasi Fungsional dan Staf
Struktur organisasi ini merupakan gabungan dari bermacam-macam struktur organisasi dengan memakai sistem gabungan ini di mungkinkan memilih, yang menguntungkan di pakai yang merugikan di tinggalkan.

2.3             Perbedaan Antara Struktur Organisasi Garis, Garis dan Staff, serta Fungsional

1. Organisasi Garis/Lini
Organisasi Garis/Lini adalah suatu bentuk organisasi dimana pelimpahan wewenang langsung secara vertical dan sepenuhnya dari kepemimpinan terhadap bawahannya. Bentuk lini juga disebut bentuk lurus atau bentuk jalur. Bentuk ini merupakan bentuk yang dianggap paling tua dan digunakan secara luas pada masa perkembangan industri pertama. Organisasi Lini ini diciptakan oleh Henry Fayol :
1.      Hubungan antara pimpinan & bawahan masih bersifat langsung melalui satu garis wewenang
2.      Selain top manajer, manajer dibawahnya hanya sebagai pelaksana
3.      Jumlah karyawan sedikit
4.      Sarana dan alatnya terbatas
5.      Bentuk lini pada perusahaan perseorangan, pemilik perusahaan adalah sebagai top manajer
6.      Organisasi kecil

Kebaikan dari struktur organisasi garis adalah : 
a.       Atasan dan bawahan dihubungkan dengan satu garis komando
b.      Rasa solidaritas dan spontanitas seluruh anggota organisasi besar 
c.       Proses decesion making berjalan cepat
d.      Disiplin dan loyalitas tinggi
e.       Rasa saling pengertian antar anggota tinggi

Kelemahan dari struktur organisasi garis adalah :
a.       Ada tendensi gaya kepernimpinan otokratis
b.      Pengembangan kreatifitas karyawan terhambat
c.       Tujuan top manajer sering tidak bisa dibedakan dengan tujuan organisasi
d.      Karyawan tergantung pada satu orang dalam organisasi

2. Organisasi Garis dan Staff
Organisasi Garis dan Staff adalah kombinasi dari organisasi lini dan organisasi fungsional. Pelimpahan wewenang dalam organisasi ini berlangsung secara vertikal dari seorang atasan pimpinan hingga pimpinan dibawahnya. Untuk membantu kelancaran dalam mengelola organisasi tersebut seorang pimpinan mendapat bantuan dari para staf dibawahnya. Tugas para staf disini adalah untuk membantu memberikan pemikiran nasehat atau saran-saran, data, informasi dan pelayanan kepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan untuk menetapkan suatu keputusan atau kebijaksanaan. Pada struktur organisasi ini Hubungan antara atasan dengan bawahan tidak secara langsung
Ciri-ciri :
1.      Hubungan atasan dan bawahan tidak seluruhnya secara langsung
2.      Karyawan banyak
3.      Organisasi besar 
4.      Ada dua kelompok kerja dalam organisasi sehingga ditekankan adanya spesialisasi : Personel lini/garis, personel staf.
Kebaikan dari struktur organisasi garis dan staff adalah :
a.       Ada pembagian tugas yang jelas
b.      Kerjasama dan koordinasi dapat dilaksanakan dengan jelas
c.       Pengembangan bakat segenap anggota organisasi terjamin
d.      Staffing dilaksanakan sesuai prinsip the right man on the right place
e.       Bentuk organisasi ini fleksibel untuk diterapkan

Kelemahan dari struktur organisasi garis & staff adalah :
a.       Tugas pokok orang-orang sering dinomor duakan
b.      Proses decesion makin berliku-liku
c.       Jika pertimbangan tidak terkontrol maka sering menimbulkan nepotism spoilsystem patronage
d.      Persaingan tidak sehat antara pejabat yang satu dengan pejabat lainnya

3.  Organisasi Fungsional
Organisasi fungsional diciptakan oleh F.W.Taylor yaitu suatu bentuk organisasi di mana kekuasaan pimpinan dilimpahkan kepada para pejabat yang memimpin satuan di bawahnya dalam satuan bidang pekerjaan tertentu. Struktur ini berawal dari konsep adanya pimpinan yang tidak mempunyai bawahan yang jelas dan setiap atasan mempunyai wewenang memberi perintah kepada setiap bawahan, sepanjang ada hubunganya dengan fungsi atasan tersebut
     Ciri-ciri :
1.      Organisasi kecil
2.      Di dalamnya terdapat kelompok-kelompok kerja staf ahli
3.      Spesialisasi dalam pelaksanaan tugas
4.      Target yang hendak dicapai jelas dan pasti
5.      Pengawasan dilakukan secara ketat

Kebaikan dari struktur organisasi fungsional adalah :
a.       Program terarah, jelas dan cepat
b.      Anggaran, personalia, dan sarana tepat dan sesuai
c.       Kenaikan pangkat pejabat fungsional cepat
d.      Adanya pembagian tugas antara kerja pikiran dan fisik
e.       Dapat dicapai tingkat spesialisasi yang baik
f.       Solidaritas antar anggota yang tinggi
g.      Moral serta disiplin kerja yang tinggi
h.      Koordinasi antara anggota berjalan dengan baik
i.        Mempromosikan ketrampilan yang terspesialisasi
j.        Mengurangi duplikasi penggunaan sumber daya yang terbatas
k.      Memberikan kesempatan karir bagi para tenaga ahli spesialis

Kelemahan dari struktur organisasi fungsional adalah :
1.      Pejabat fungsional bingung dalam mengikuti prosedur administrasi
2.      Pangkat pejabat fungsional lebih tinggi dibandingkan kepala unit sehingga inspeksi sulit dilaksanakan
3.      Insiatif perseorangan sangat dibatasi
4.      Sulit untuk melakukan pertukaran tugas, karena terlalu menspesialisasikan diri dalam satu bidang tertentu
5.      Menekankan pada rutinitas tugas kurang memperhatikan aspek strategis jangka panjang
6.      Menumbuhkan perspektif fungsional yang sempit
7.      Mengurangi komunikasi dan koordinasi antar fungsi
8.      Menumbuhkan ketergantungan antar-fungsi dan kadang membuat koordinasi dan kesesuaian jadwal kerja menjadi sulit dilakukan
     
Dan tipe fungsional ini relevan untuk situasi seperti berikut :
1.      Lingkungan stabil
2.      Tugas bersifat rutin dan tidak banyak perubahan terjadi
3.      Mengutamakan efisiensi dan kapabilitas fungsional

2.4             Fungsi kelompok kerja dan cara pembentukannya

Menurut Muhyadi, ada 5 fungsi pembentukan kelompok kerja yaitu :
a.      Kebututuhan Interaksi sosial
Kebutuhan dalam melakukan interaksi sosial (baca pengertian interaksi sosial) merupakan salah satu alasan pembentukan kelompok. Manusia merupakan makhluk sosial yang akan selalu mencari hubungan dengan orang lain. Dengan membentuk kelompok, manusia dapat menyalurkan keinginan mereka. Dalam berkelompok, manusia dapat berbagi rasa dengan teman temannya dalam kelompok.
b.      Kebutuhan akan keamanan
Semua orang memiliki kebutuhan pokok terhadap rasa aman terhadap sekitarnya. Kebutuhan akan keamanan inilah yang memberikan mereka dorongan dan alasan untuk membentuk kelompok. Dalam sebuah organisasi, para anggota ataupun karyawan dalam perusahaan akan takut dipecat serta dipindahkan. Oleh karena itu, ketakutan akan tidak amannya mereka maka mereka membentuk serikat buruh.
c.       Kebutuhan akan status
Dalam membentuk kelompok, salah satu alasannya dapat berupa kebutuhan akan status atau diakui oleh masyarakat dikarenakan mampu menjadi anggota sebuah kelompok. Kelompok ini dapat merupakan kelompok pekerjaan dan identitas sosial lainnya yang akan menaikkan status mereka dalam masyarakat.
d.      Kedekatan tempat kerja
Sesuai dengan pengertiannya, memberi dan berbagi nilai dibutuhkan dimensi tempat atau ruang yang dapat mendukung adanya interaksi atau komunikasi antara anggota atau manusia. Dengan adanya kedekatan tempat kerja atau kedekatan ruang, mereka akan membentuk kelompok baik secara sadar ataupun secara alamiah.
c.       Tujuan bersama
Hal ini sering kita dengar dalam istilah kesamaan visi dan misi anggota. Yah betul, manusia atau individu individu akan berkumpul dan membentuk suatu kelompok apabila mereka memiliki tujuan yang sama. Tujuan tersebut mereka dapat deklarasikan dalam bentuk tekstual ataupun hanya lewat mulut dan perilaku. Umumnya, kelompok yang terbentuk dengan alasan ini, akan menjadi lebih besar tergantung dari tujuan yang ingin dicapai oleh kelompok dan pengembangan tujuan itu sendiri.

2.5             Alasan timbulnya organisasi informal dalam perusahaan

Pengertian Organisasi Informal
Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. Contoh : Arisan ibu-ibu sekampung, belajar bersama anak-anak sd, kemping ke gunung pangrango rame-rame dengan teman, dan lain-lain.
·         Organisasi Informal
Organisasi informal ini keberadaannya tidak direncanakan tetapi terjadi secara otomatis karena hubungan antar perseorangan pada sesama anggota dalam organisasi formal (perusahaan). Organisasi informal merupakan organisasi yang tercipta karena adanya hubungan antar pribadi yang secara tidak sadar terjadi keberadaannya tanpa didasarkan pada hubungan wewenang formal pada struktur organisasi. Organisasi ini juga terjadi karena adanya komunikasi antar sesama karyawan yang dengan cepat menyebarkan melalui desas-desus dari mulut ke mulut. Adapun desas-desus itu bisa saja berlebihan, salah, kurang tepat maupun merupakan kebocoran informasi dari atasan yang mungkin benar. Untuk itulah organisasi informal bermanfaat bagi perusahaan maka sudah sepantasnya kalau setiap atasan harus bisa menggunakan segi positif keberadaan organisasi informal ini terutama dalam menyampaikan perintah. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan.
·         Penyebab munculnya organisasi informal
Pada dasarnya semua individu memiliki kebutuhan untuk mendapat kepuasan dalam berafiliasi dengan orang-orang di lingkungannya atau dengan kata lain manusia tidak pernah puas, jika dalam organisasi formal kebutuhan tersebut dapat dipenuhi, maka ia akan mencari sumber lain untuk memenuhi kebutuhannya. Dan sumber itu ialah organisasi informal. Dan biasanya organisasi informal muncul dikarenakan adanya sekelompok orang yang memiliki kebutuhan yang sama.
·         Sifat-sifat organisasi informal :
1.      Hubungan yang terjadi secara spontan dan tidak terorganisir
2.      Kepemimpinan ada diantara dua pilihan antara formal dan tidak formal
3.      Tidak bertumpu pada pengendalian manajemen seperti pada organisasi formal

Kelebihan dan kekurangan organisasi informal :
a.       Memberi dukungan terhadap tujuan organisasi
b.      Melengkapi perusahaan dengan jalur komunikasi tambahan
c.       Alat pemuas kepentingan social yaitu sebagai pemersatu dan memberi ketenangan bagi individu
d.      Kompensasi bagi manager yang kurang memilki kapabilitas kekurangan
e.       Kabar angin yang beredar bisa mengakibatkan hal yang negative, akibat yang paling fatal adalah pecahnya organisasi
f.       Daya tahan terhadap perubahan, apalagi jika organisasi tidak siap berubah
g.      Penyesuaian kelompok (akan jadi pengganggu jika standar kelompok lebih rendah dari organisasi formal, karena akan menurunkan kualitas dari organisasi formalnya

ANALISIS
Organisasi dikatakan berhubungan dengan aspek sosial, karena memang subjek dan objeknya adalah manusia yang diikat oleh nilai-nilai tertentu. Nilai adalah hakekat moralitas, kehendak untuk memenuhi kewajiban manusia, baik dalam organisasi formal maupun organisasi informal. Bentuk-bentuk Struktur Organisasi ada 4 macam, yaitu : Struktur Organisasi Lini, Struktur Organisasi Lini & Staff, Struktur Organisasi Fungsional, Struktur Organisasi Fungsional & Staff
REFERENSI
Buku Manajemen T. Hani Handoko